Boleh, Jangan Pergi?

Mimotoin
2 min readFeb 3, 2023

--

Kamu tau apa yang saya resahkan? tentang hari ke hari yang saat ini terlalu bikin saya nyaman. Dahulu, kuat-kuat saya pertahankan sebuah kepercayaan, bahwa saya yang terlalu cepat nyaman, saya yang takut akan sebuah perpisahan, saya yang sering merasa dikecewakan, bilang kalau sudah lelah dengan dinamika sebuah hubungan, tak akan lagi percaya dan terlalu berada di sebuah lingkaran yang terlalu berdekatan.

Sampai pada akhirnya, walau sebenarnya tak tahu berawal dari mana, kamu berhasil memberi saya dunia yang tak pernah saya lihat sebelumnya, tidak terlalu berwarna namun saya nyaman berada didalamnya. Saya seorang pelayar yang senang tenggelam sendiri, tiba-tiba ada yang mengambil hati untuk saya terangkat lagi, saya harusnya bersyukur ya sesekali. Namun, untuk kali ini apa boleh saya menyampaikan keinginan melalui satu pesan? pesan keresahan yang saya rasa akan terjadi juga didepan mata nantinya.

“Boleh..

..Jangan pergi?”

Karena saya lelah membayangkan harus apa kedepannya, menata rasa percaya bukan pekerjaan mudah untuk saya yang selalu kecewa, apalagi untuk mengulang kembali proses merelakan apa yang tak saya miliki lagi. semua karena saya tak ingin kembali menjadi sendiri, dan tenggelam bersama pikiran lagi.

Walau pada akhirnya, pesan itu tak akan saya sampaikan hingga saya mati nanti. Sebaliknya, nyatanya kata “silakan” akan keluar dari mulut saya ketika kamu meminta ijin untuk pergi dari sini, saya tak punya alasan kuat untuk kamu tak meninggalkan saya seorang diri, dan bahkan saya tak memiliki energi untuk membuatmu terus bersama saya lagi. Bukan karena kamu tak berharga di hidup saya kali ini, namun saya tak terbiasa memelihara ego saya untuk bahagianya orang yang saya cintai.

--

--

Mimotoin

Harusnya kamu tahu, bahwa manusia bukan tempatnya benar semua. Oleh karena itu, menjadi kenapa-napa itu hal biasa. Mari berteman.